Oleh: Dra. Hj. Iis Sofiah Robiah Adawiyah, M.Pd.
Ketergantungan pada gawai seperti komputer, laptop, tablet, dan ponsel membuat keyboard dan layar sentuh berhasil menggantikan tulisan tangan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk di lingkungan sekolah. Kondisi ini melahirkan sebuah tren dimana murid tidak lagi terbiasa menulis dengan tangan. Hasilnya, tulisan tangan mereka tidak jelas bentuk hurufnya, tidak rapih, dan sering tidak bisa dibaca. Mengapa orang berhenti menulis dengan tangan? Banyak orang menganggap menulis tangan lebih lambat dan membutuhkan lebih banyak usaha dibandingkan dengan mengetik, terutama dalam konteks pekerjaan dan belajar. Perubahan pola hidup terhadap terhadap kegiatan "paperless" juga berkontribusi pada pergeseran kebiasaan menulis dengan tangan. Padahal menulis tangan masih memiliki manfaat kognitif yang penting dan unik, seperti peningkatan memori dan pemahaman, serta pengembangan kreativitas dan analisis. Beberapa manfaat menulis tangan, diantaranya: (a) Bisa melibatkan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kerja otak, yang tidak terjadi saat mengetik. (b) Pada tahapan prosesnya, dapat membantu memindahkan informasi ke otak lebih baik, sehingga informasi lebih mudah diingat dan dipahami. (c) Mendorong seseorang untuk lebih banyak berkreasi dan mengembangkan ide-ide baru. (d) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis. (e) Tulisan tangan dapat menjadi cerminan unik dari kepribadian seseorang, bahkan, dapat menemukan kepribadian murid untuk menentukan langkah menuju masa depan. Bagaimana tulisan tangan mengungkapkan kepribadian? Tulisan tangan memiliki gaya menulis unik, seperti kemiringan huruf, ukuran, dan tekanan, yang bisa mengungkapkan karakter, emosi, dan pola pikir seseorang. Nah, ilmu yang mempelajari hal tersebut adalah grafologi, yaitu ilmu yang menganalisis kepribadian seseorang melalui analisa karakteristik tulisan tangan serta elemen-elemennya, seperti ukuran huruf, kemiringan, tekanan, jarak antar huruf, dan bentuk huruf. Grafologi juga menjelaskan bahwa tulisan tangan merupakan refleksi pikiran bawah sadar seseorang yang dapat mengungkapkan sifat, kepribadian, stabilitas emosi, kecerdasan, kepercayaan diri, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, dan gaya komunikasi seseorang. Beberapa aspek tulisan tangan yang menganalisis kepribadian seseorang, dapat dilihat dari: 1. Ukuran Huruf: Tulisan besar bisa menunjukkan antusiasme dan sifat dinamis, sementara tulisan kecil mengindikasikan fokus, perhatian, dan detail. 2. Kemiringan Huruf: a. Miring ke kanan: Ekspresif, emosional, dan mudah bersosialisasi. b. Tegak: Objektif, stabil, dan emosinya selalu terkontrol. c. Miring ke kiri: Tertutup, introvert, dan sulit mengekspresikan emosi secara terbuka. 3. Tekanan Pena: Tekanan kuat menunjukkan seseorang bersifat antusias, optimis, dan memiliki semangat hidup tinggi. 4. Garis Dasar: Garis dasar naik bisa mencerminkan semangat positif, sementara garis bergelombang menunjukkan gejolak emosi. 5. Bentuk Huruf: Huruf bulat bisa menandakan pengaruh emosi dalam mengambil keputusan, sedangkan huruf tajam mungkin menunjukkan pendekatan lebih logis dan analitis. Berdasarkan hasil analisa terhadap karakteristik tulisan tersebut, seseorang dapat mengidentifikasi potensi yang bisa dikembangkan. Hal ini bukan hanya penting untuk proses perkembangan pribadi dan profesional, misal membantu menentukan jurusan kuliah sesuai potensi diri, atau membantu memudahkan berkarir. bahkan dapat mengubah pola pikir, mengatasi masalah psikologis, juga meningkatkan kesehatan fisik.