Oleh: Dra. Hj. Iis Sofiah Robiah Adawiyah, M.Pd.
Kemampuan menulis (wrting skill) sangat penting bagi para mubaligh. Selain bisa menjangkau area yang tidak bisa dicapai oleh dakwah lisan, sehingga lebih banyak orang dapat menerima nilai-nilai moral, etika, dan ajaran Islam, menulis juga merupakan ikhtiar untuk mewariskan ajaran Islam kepada generasi mendatang yang begitu gamblang menekankan umatnya untuk membaca lalu menulis. Karena dengan menulis, seorang mubaligh bisa menyajikan pesan moral, etika, dan ajaran Islam secara efektif, membantu merekatkan ilmu, mengasah kreativitas, juga menyumbangkan gagasan positif yang mencerahkan bagi masyarakat, sehingga kegiatan dakwah menjadi lebih kuat dan lebih bermanfaat.
Beberapa langkah praktis untuk meningkatkan kemampuan menulis bagi mubaligh, sebagai berikut:
1. Menulis itu mudah. Penting dilakukan mengubah pola pikir (growth mindset) bahwa menulis itu sulit, menjadi menulis itu mudah. Siapa pun pasti bisa menulis. Menulis sebagai ekspresi diri untuk memuaskan kebutuhan pribadi seseorang. Ketika bisa menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas, muncul kepuasan hati nurani sehingga menulis menjadi sesuatu yang menyenangkan.
2. Membaca menambah wawasan. Membaca memperkaya kosakata dan gaya penulisan, juga memberikan contoh tentang berbagai gaya penulisan, struktur bahasa, cara penyusunan ide, yang dapat diterapkan dalam tulisan sendiri. Jika dilakukan secara teratur memungkinkan seseorang banyak mengakses dan memahami berbagai informasi serta memperoleh wawasan lebih luas, memperkaya cara berpikir kritis dan kreatif, sehingga individu mampu menyusun argumen yang logis berdasarkan fakta. Penulis yang baik pada umumnya adalah pembaca yang baik, yang menggabungkan membaca dengan latihan menulis secara konsisten, sehingga bisa mengembangkan keterampilan menulis secara signifikan.
3. Berlatih Menulis Secara Konsisten Banyak yang mengira menulis hanya dapat dilakukan oleh orang berbakat, berlatar belakang sastra atau jurnalisme. Padahal, siapa pun pasti bisa menulis. Rumus menulis itu hanya tiga yaitu latihan, latihan, dan latihan. Berlatih menulis setiap hari secara rutin dan konsisten dengan target yang realistis, menjadikan seseorang menjadi produktif. Berikut ini tips konsisten menulis: (a) Tetapkan jadwal menulis. Pilih waktu dan tempat yang nyaman, pagi, siang, atau malam. Disiplin dalam melaksanakan jadwal tersebut sehingga kebiasaan menulis menjadi konsisten. (b)Tentukan target harian atau mingguan, tetapkan target jumlah kata atau halaman yang ingin dicapai setiap hari atau setiap minggu. Hal ini membantu menjaga fokus dan memberikan motivasi untuk terus menulis. Jika belum bisa setiap hari, bisa dicoba dua hari sekali, tiga hari sekali, atau minimal seminggu sekali. (c) Sebelum menulis, buat outline atau kerangka tulisan yang jelas. Hal ini dapat membantu mengorganisir ide-ide dan memudahkan dalam mengembangkan tulisan secara terstruktur. Namun pada kenyataannya, banyak juga individu yang menulis berdasarkan inspirasi yang muncul seketika. (d) Jangan terlalu kritis saat menulis, biarkan kata-kata mengalir secara bebas. Jangan terlalu memperhatikan kesalahan tata bahasa atau struktur kalimat. Cukup fokus pada proses mengungkapkan ide-ide. Koreksi dan perbaiki naskah setelah selesai menulis. (e) Hindari tindakan menunda. Setiap kali merasa ragu atau malas, ingatkan diri akan komitmen untuk menulis secara konsisten. Mulailah menulis walaupun hanya dengan beberapa kalimat, tetapi jangan biarkan kebiasaan menunda mengganggu rutinitas menulis. (f) Manfaatkan teknologi, gunakan alat bantu teknologi seperti aplikasi penulis atau platform menulis online, seperti Pikiran Rakyat online, untuk membantu mengatur, menyimpan, dan mengakses tulisan dengan mudah. Hal ini membantu menjaga konsistensi dan mempermudah proses menulis. (g) Cari inspirasi dan pengetahuan baru, dengan membaca buku, artikel untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas tulisan. Jangan lupa mengupdate informasi berita terkini, agar wawasan kita juga semakin up to date. (h) Dapatkan umpan balikdari orang lain, seperti teman, rekan penulis, atau editor. Mereka dapat memberikan sudut pandang baru dan membantu memperbaiki tulisan. Sebaiknya umpan balik ini diberikan oleh seseorang yang lebih ahli, agar mendapatkan sudut pandang lain dari suatu tulisan. (i) Tetapkan tujuan jangka Panjang, seperti menyelesaikan buku atau artikel tertentu. Tujuan ini dapat menjadi motivasi ekstra untuk tetap konsisten dan bersemangat dalam menulis. (j) Jaga semangat dan nikmati proses menulis. Jadikan menulis sebagai kegiatan yang menyenangkan dan refleksi dari minat serta passion diri. Semangat yang tinggi dan rasa senang dalam menulis akan membantu menjaga konsistensi dalam jangka panjang.
4. Mengikuti Pelatihan Menulis. Mengikuti pelatihan menulis merupakan cara efektif meningkatkan kualitas tulisan dan mengembangkan keterampilan menulis melalui bimbingan mentor profesional, pembelajaran teknik efektif, dan pemahaman struktur tulisan yang baik, yang dapat membantu Anda menghasilkan tulisan yang lebih enak dibaca, dipahami, dan menarik bagi pembaca
5. Bergabung dengan Komunitas Menulis. Bergabung dengan komunitas menulis adalah cara efektif untuk mengasah kemampuan dengan mendapatkan umpan balik konstruktif, inspirasi dari penulis lain, kesempatan untuk belajar sebagai penulis. Komunitas juga memberikan motivasi, membangun kepercayaan diri, dan menciptakan lingkungan yang mendorong konsistensi dalam menulis.
6. Memanfaatkan Platform Digital Di era modern seperti saat ini, media sosial dan aplikasi pesan menjadi sarana efektif untuk berdakwah. Kemampuan menulis memungkinkan mubaligh memanfaatkan platform ini untuk menyebarkan pesan moral dan kebaikan kepada audiens yang lebih luas. Memanfaatkan platform digital sebagai sarana mempraktikkan menulis secara rutin dan berinteraksi dengan pembaca, sehingga kemampuan menulis semakin terasah dan meningkat. Manfaatkan tulisan sebagai sarana dakwah, bisa berupa artikel, poster, atau konten digital lainnya.